Klasifikasi dan Standardisasi Baja
Klasifikasi dan Standardisasi Baja
Ada bermacarn-macam klasifikasi dari baja paduan,
diantaranya adalah DIN (Deutsche Industrie Norm) Jerman, BS (British Standard)
Inggris, ASTM (American Society for Testing and Materials) Amerika, SAE
(Society of Automotive Engineers) Amerika, AISI (American Iron and Steel
Institute) Amerika dan JIS (Japan Industrial Standard).
Angka-angka pada klasifikasi baja menurut SAE dan AISI
sebagian menunjukkan macam dan komposisinya. Angka pertama menunjukkan tipe
baja, umpamanya angka 1 menunjukkan baja karbon, 2 menunjukkan baja nikel, 3
menunjukkan baja nikel khrom, dan sebagainya.
Untuk paduan sederhana angka kedua menunjukkan sub-tipe atau
prosentase kandungan unsur paduan utarna, umpamanya 0 (nol) menunjukkan unsur
karbon yang utama. tak ada unsur paduan lain yang penting (baja karbon biasa),
1 menunjukkan unsur belerang yang utama, 2 menunjukkan unsur pospor yang utama,
3 menunjukkan unsur mangan yang utama, 4 menunjukkan unsur silikon yang utama,
dan sebagainya.
Dua angka terakhir menunjukkan prosentase karbon rata-rata
dalam 1/100%.
Di depan keempat angka tersebut ada huruf yang menyatakan
proses pembuatan baja tersebut, yaitu A adalah baja yang dibuat pada tanur
perapian terbuka basa, B adàlah baja yang dibuat pada dapur konvertor
(Bessemer) asam, C adalah baja yang dibuat pada dapur konvertor (Thomas) basa,
D adalah baja yang dibuat pada tanur perapian terbuka asam dan E adalah baja
yang dibuat pada tanur listrik. Selain itu dipakai huruf TS yaitu baja yang
masih dalam penentuan pilihan.
Sebagai contoh C 1008 adalah tipe baja karbon dengan subtipe
baja karbon biasa yang dibuat pada tanur konvertor basa yang mengandung
rata-rata 0,08% C.
Ada kalanya huruf B atau BV disisipkan, yaitu untuk
menunjukkan golongan baja boron (51 B 60) atau baja boron vanadium (TS43BV12,
TS43BV14).
Baja merupakan salah satu bahan yang sangat banyak dipakai
di seluruh dunia untuk keperluan kehidupan manusia, khususnya di dunia
industri. Ditemukan buat pertama kali oleh orang Mesir lebih dari 4000 tahun
yang lalu untuk perhiasan dan alat rumah tangga yang kemudian berkembang
menjadi bahan berharga dan dimanfaatkan orang setiap hari saat ini.
Untuk menjadikan baja, banyak proses yang dilakukan,
sehingga membutuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat dipakai dalam
berbagai keperluan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar