Bagan Pembuatan Baja
Bagan sistem pembuatan baja
Sistem pembuatan baja diawali dengan sistem ekstraksi bijih
besi. Sistem reduksi biasanya berlangsung didalam tanur tiup (blast furnace)
dimana di dalamnya bijih besi (iron ore) serta batu gamping (limestone) yang
sudah mengalami pemanggangan (sintering) diolah bersama-sama dengan kokas
(cokes) yang datang dari batubara. Rangkaian reaksi berlangsung didalam tanur
pada waktu dan tempat yang berbeda-beda, namun reaksi utama yang mereduksi
bijih besi jadi logam besi yaitu seperti berikut :
Fe2O3 + 3CO à 2Fe + 3CO2
Luaran paling utama dari sistem ini yaitu lelehan besi
mentah (molten pig iron) dengan kandungan karbon yang cukup tinggi (4%C)
beserta pengotor-pengotor lain seperti silkon, mangan, sulfur, serta fosfor.
Besi mentah ini belum bisa digunakan secara langsung untuk aplikasi rekayasa
karena beberapa karakter (mekanis) -nya belum sesuai dengan yang diperlukan
karena pengotor pengotor itu. Besi mentahberbentuk lelehan atau coran setelah
itu di kirim menuju converter yang bakal mengkonversinya jadi baja.
Sistem pembuatan baja biasanya berlangsung di tungku
oksigen-basa (basic-oxygen furnace). Didalam tungku ini besi mentah cair
dicampur dengan hingga 30% besi tua (scrap) yang terlebih dulu dimasukkan
kedalam tanur. Setelah itu, oksigen murni ditiupkan dari sisi atas kedalam
leburan, bereaksi dengan Fe membuat oksida besi FeO. Beberapa saat sebelum
reaksi dengan oksigen mulai berjalan, fluks pembentuk slag dimasukkan dalam
jumlah spesifik.
Oksida besi atau FeO setelah itu bakal bereaksi dengan
karbon didalam besi mentah hingga didapat Fe dengan kandungan karbon lebih
rendah serta gas karbon monoksida. Reaksi utama yang berlangsung didalam tungku
yaitu seperti berikut :
FeO + C à Fe + CO
Sepanjang sistem berjalan (sekitar 22 menit), berlangsung
penurunan kandungan karbon serta unsur-unsur pengotor lain seperti P, S, Mn,
dalam jumlah yang signifikan.
Phone : (0355) 532 783
Tidak ada komentar:
Posting Komentar